Tuesday, March 14, 2006

Bagian 3 -- Sistem ERP di Masa Depan

Bagian 3 -- Sistem ERP di Masa Depan

Seiring dengan tuntutan bisnis, kebutuhan industri akan melampaui
apa yang dapat didukung oleh ERP tradisional yang secara murni
hanya memfokuskan pada pengelolaan sumber daya. Industri
modern memerlukan ERP bernilai tambah yang mempunyai cakupan
aspek bisnis yang lebih luas.

ERP Akan Lebih Mendukung Customer Service

Sesuai dengan konsep 'Customer is King', maka industri manufaktur
tidak cukup hanya untuk menghasilkan produk-produk dengan
harga murah yang bermutu tinggi. Suatu industri seharusnya juga
memberikan nilai tambah dalam bentuk Customer Service. Meskipun
dua produk mempunyai mutu dan harga yang sama, konsumen akan
lebih memilih untuk membeli produk dari perusahaan yang dapat
memberikan customer service yang lebih baik.

Customer Service bisa diberikan sebelum terjadi transaksi
penjualan, misalnya membantu konsumen memilih dan menentukan
konfigurasi dari produk yang akan dipesan (dari konsep
make-to-stock menjadi konsep make-to-order ), mensimulasikan
hasil pesanan dalam bentuk gambar, contoh, ataupun prototipe,
menentukan jadwal pengantaran hasil pesanan yang akan dapat
terlaksana, dan sebagainya.

Customer Service juga bisa diberikan setelah terjadi transaksi
penjualan, misalnya menginformasikan status terakhir pesanan
secara proaktif, memberikan kemudahan dalam hal pembatalan dan
perubahan pesanan, memberikan dukungan purna jual yang cepat
dan efekti/f, dan sebagainya.

Untuk memenuhi tuntutan yang tercantum diatas, ERP tidak hanya
harus lebih bersifat Customer-oriented, tetapi seharusnya juga
dapat melakukan perencanaan produksi berdasarkan supply-chain
(jalinan suplai) yang melibatkan input dari konsumen sekaligus dari
pemasok. Dalam hal ini, baik pemasok internal perusahaan maupun
pemasok dari luar. Beberapa konsep yang telah diterapkan oleh
beberapa vendor ERP antara lain Sales Force Automation, Sales
Order Configuration, Customer Care, Advance Planning &
Scheduling dan Help Desk.

ERP Akan Bisa Mendukung Industri yang Spesifik

Industri manufaktur tidak lagi menjadi satu-satunya industri yang
memerlukan ERP.

Kita telah bisa lihat bahwa industri spesifik seperti Telekomunikasi,
Multi-level Marketing, Perusahaan Listrik atau Pertambangan dapat
menggunakan ERP. Juga semakin sering terlihat adalah industri jasa
(Service) seperti perhotelan, rumah sakit, perbankan, asuransi
yang juga menggunakan ERP.

Tidak mengherankan jika suatu saat, sekolah, departemen
kehakiman, departemen pertahanan, bahkan suatu badan
pemerintahaan seperti kantor gubernuran juga dapat menggunakan
ERP. Ya.. istilah ERP sendiri tentu juga merubah menjadi,
katakanlah, FRP (Federal Resource Planning).

Dengan segala keterbatasan sumber daya dari ERP vendor, maka
feature yang dirancang untuk sebuah industri spesifik akan
terbatas juga. Ada ERP yang lebih cocok untuk industri A, ada
yang untuk industri B, namun tidak mungkin ada ERP yang cocok
untuk semua industri. Akan menjadi seberapa spesifikkah? ERP
vendor akan selalu mencari titik keseimbangan agar produknya
tidak menjadi terlalu spesifik sampai tidak diterima oleh industri
secara luas . Industri sebaiknya berhati-hati dalam memilih ERP
yang cocok.

ERP Akan Lebih Mendukung Pengambilan Keputusan (Decision
Support) Manajemen

ERP sekarang lebih memfokuskan untuk mendukung proses
sehari-hari, seperti, menjalankan perencanaan produksi atau
menjalankan suatu proses pengadaan. ERP yang akan datang juga
akan memberikan kemudahaan untuk membantu pengambilan
keputusan bagi manajemen.

Berdasarkan data yang terkumpul sehari-hari, manajemen juga
dapat membaca perkembangan perusahaan dalam suatu periode,
misalnya, dalam setahun, dua tahun dan seterusnya. Data
rekapitulasi yang terkumpul dalam suatu gudang data (data
warehouse) ini sangat bermanfaat bagi manajemen menengah
maupun manajmen atas untuk mengambil keputusan keputusan
strategi perusahaan.

ERP Akan Lebih Fleksibel Dalam Penerapannya

Projek penerapan ERP terkenal dengan biaya dan waktu yang
dibutuhkan. Hampir semua ERP vendor dalam memecahkan masalah
yang mempunyai kompleksitas tinggi telah menggunakan
pendekatan solusi secara modular. Pendekatan solusi seperti ini
akan menggabungkan/mengintegrasikan beberapa modul dalam
memberikan solusi. Lebih dari itu, pendekatan secara modular dapat
menyelesaikan permasalahan komplek secara bertahap dan tetap
manageable.

Namun, proses yang dinamakan Componentize ini tidak
sesederhana seperti yang terpikirkan oleh kita, karena hal tersebut
tergantung teknologi yang dipakai.

ERP Akan Menjurus ke Sistem Bayar-sesuai-pemakaian

Dengan adanya infrastruktur seperti Internet dan media
telekomunikasi yang canggih, sistem ERP akan dapat di-'sewa'-kan
melalui Internet. Biaya yang dikeluarkan akan disesuaikan dengan
berapa yang dipakai. Pengukuran mungkin dapat berdasarkan
transaksi yang dilakukan, bisa juga dengan berapa pemakai yang
log-on pada suatu saat, bisa juga berdasarkan besarnya harddisk
yang dipakai untuk menampung data sebuah perusahaan.

Untuk sampai pembiayaan yang seperti ini, maka banyak persiapan
yang perlu dilakukan. Persiapan seperti media telekomunikasi serta
ketentuan hukum yang diperlukan atas kerahasiaan informasi
perusahaan yang dapat dihandalkan.

Sebagai kesimpulan, ERP akan berkembang terus sesuai dengan
tuntutan konsumen. Yang jelas perkembangan ERP pada masa
depan ini akan dititik-beratkan pada beberapa hal, yaitu, lebih
mendukung customer service, lebih mendukung vertical industri
spesifik (vertical industry), dan juga lebih mendukung proses
pengambilan keputusan (decision support). ERP masa depan juga
akan lebih fleksibel dalam penerapan, pemakaian dan cara
pembiayaan.***

Abdy Taminsyah

Sumber IFS (Industrial & Financial System)

No comments: